Rabu, 13 Februari 2013

Bandara Mamuju Lebih Baik dari Kendari dan Ternate

Pesawat baru Garuda Indonesia jenis Bombardier CRJ1000 menyentuh ujung Bandara Haluoleo, Konawe Selatan, Kendari, Sulawesi Tenggara. Pilot Kapten Try Joko berbicara. “Para penumpang, saat kita mendarat di Kendari nanti akan terjadi guncangan akibat kondisi bandara yang kurang baik. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Try Joko melalui pengeras suara. Tentu saja penumpang pesawat baru Garuda itu, Selasa (5/2/2013) siang was-was. Puluhan wartawan dari Jakarta, Medan, dan Makassar, juga was-was,dan benar. Ketika roda pesawat berkapasitas 96 kursi itu mendarat, goncangan kuat terasa. Penyebabnya tidak dijelaskan. Ketika semua penumpang turun Pilot Try Joko menjelaskan . kondisi Bandara Haluoleo memang agak bergelombang. “Kasihan kalau ada penumpang ibu yang hamil. Saya sebagai pilot merasa tak enak bila penumpang tak nyaman. Makanya, lebih baik saya umumkan terlebih dahulu,” katanya. Di kawasan timur Indonesia, jelasnya, ada dua bandara yang kurang nyaman didarati pesawat. Selain Bandara Haluoleo Kendari, bandara Sultan Babullah Ternate juga lebih bergelombang. Dari dua bandara itu, malahan lebih baik kondisi bandara Tampapadang, Mamuju, Sulawesi Barat. “Bandara di Mamuju masih lebih baik,” kata Try Joko. Seorang petugas bandara di Kendari yang ditemui rombongan wartawan menjelaskan, memang ada bagian bandara di daerahnya yang harus segera diperbaiki. Panjang Bandara Haluoleo 2.500 meter saat ini. Sebelumnya hanya 2.000 meter. Karena ada penambahan perpanjangan itu, menyebabkan ada yang bergelombang. “dananya sudah ada,” kata petugas bandara itu. Tetapi Try Joko menduga, landasan bandara itu menjadi bergelombang kemungkinan disebabkan drainasenya yang kurang baik. Apalagi bila musim hujan, terjadi penyumbatan dan menyebabkan landasan pacu bergelombang. Biasanya, pesawat Garuda yang melayani rute Makassar-Kendari bisa ditempuh selama 45 menit. Tetapi lain dengan pesawat Bombardier CRJ1000, lebih cepat, hanya ditempuh 30 menit. Memang, pesawat ini tidak kalah dengan fasilitas pesawat B737-800 NG, dengan fasilitas private jet. Kelebihannya, layaknya private jet, karena bentuk yang unik dan nyaman, dan cepat sampai. Pesawat ini termasuk dua terbaik di dunia untuk perjalanan pendek. Bombardier itu membuat layaknya pesawat eksekutif Canadair Challanger yang masih satu keluarga dengan Global Express, yang di-konvert. Kabin pesawat CRJ1000 lebih luas dan lebih nyaman tingkat kegaduhan di kabin dibandingkan dengan Boeing737-800. Serta CRJ1000 boarding-nya cepat sekali. Dengan pesawat baru ini, Garuda Indonesia bisa menghemat bahan bakar dibandingkan dengan Boeing 737-800NG. Malahan pesawat ini bisa meningkatkan efisiensi karena hemat bahan bakar sampai dengan 25-30 persen. Sampai kini terdapat lima pesawat yang melayani 13 kota di Indonesia timur termasuk Surabaya. (infopenerbangan.com)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Rina Tamiai - Copyright  © 2012 All Rights Reserved | Design by OS Templates Converted and modified into Blogger Template by BTDesigner | Back to TOP